Topik 1 : Konsep Animasi
Animasi
Animasi
sendiri berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang berarti jiwa, hidup,
semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan maupun objek nyata lainnya
yang dituangkan dalam bentuk gambar 2D maupun 3D. sehingga karakter animasi dapat diartikan sebagai gambar yang memuat objek yang seolah-olah hidup,
disebabkan oleh kumpulan gambar itu berubah beraturan dan bergantian
ditampilkan. Objek dalam gambar bisa berupa tulisan, bentuk benda, warna dan
spesial efek. Animasi merupakan suatu teknik menampilkan gambar berurut
sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada
gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang
dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang
terjadi merupakan perubahan posisi sebagai makna dari istilah ‘gerakan’.
Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi.
Animasi
adalah urutan gambar atau image yang ditampilkan secara berurutan sehingga akan
menimbulkan kesan gambar tersebut bergerak, kesan bergerak ini didapat akibat
adanya peralihan dari satu gambar ke gambar lainnya dalam satu satuan waktu
yang disebut frame per second (fps) dalam pengertian ada beberapa jumlah frame
yang berupa gambar atau image untuk satu detik animasi. Dalam arti lain animasi
adalah persepsi yang terjadi akibat perpindahan frame dalam satu waktu.
Mengapa disebut animasi?
Karena
Animasi merupakan proses membuat objek yang asalnya suatu objek yang diam,
kemudian secara berurutan disusun dalam posisi yang berbeda seolah memberikan
kesan “hidup” .
Kemunculan animasi
Awal mula
animasi muncul yaitu pada zaman purba, tepatnya gambaran yang terdapat pada
dinding gua adalah animasi pertama yang dibuat oleh manusia. Salah satu Gua
Chauvet di Prancis Selatan - dianggap sebagai situs prasejarah yang paling
signifikan dari seni gua. Ditemukan pada tahun 1994, lukisan-lukisan gua di
sini berasal sekitar 30, 000 32, 000 tahun yang lalu dan tampaknya telah
digunakan oleh manusia selama periode Aurignacian dan Gravettian. Sebagian
besar karya seni dibuat selama periode Aurignacian dan kemudian pada periode
Gravettian (25, 000-27, 000 tahun yang lalu) hanya terdapat sebuah tanda yang
dibuat tampak seperti jejak kaki (data jejak kaki tertua), menyisakan sisa-sisa
tungku dan noda asap karbon.
Alasan kemunculan animasi
Animasi
muncul disebabkan karena manusia ingin membuat gambar diam menjadi gambar yang
bergerak seakan-akan terkesan lebih hidup yang dapat menimbulkan rasa
keterlibatan emosional untuk penyampaian pesan yang lebih ekspresif.
Ide dasar yang mendasari kemunculan animasi
Manusia
menyadari bahwa gambar bisa digunakan sebagai media komunikasi, maka dari itu
manusia mempunyai keinginan untuk mengekspresikan diri melalui media gambar
yang ekspresif.
Cara kerja animasi
Cara
kerja animasi adalah dengan mengurutkan frame yang ditampilkan secara berurutan
secara cepat sekitar 30 fps (frame per secon). Dengan kecepatan seperti
itu,otak akan berpersepsi pergantian urutan frame sebagai suatu gerakan visual
yang berkelanjutan.
Animasi
sebenarnya tidak akan terwujud tanpa didasari pemahaman mengenai prinsip
fundamental kerja mata manusia atau dikenal dengan nama The Persistance of
Vision. Seperti ditunjukan pada karya seorang Prancis Paul Roget (1828), penemu
Thaumatrope. Sebuah alat berbentuk kepingan yang dikaitkan dengan tali pegas
diantara kedua sisinya. Kepingan itu memiliki dua gambar pada sisinya. Satu
sisi bergambar burung, satu sisi lainnya bergambar sangkar burung. Ketika
kepingan berputar maka burung seolah masuk kedalam sangkarnya. Proses ini
ditangkap oleh mata manusia dalam satu waktu, sehingga mengekspose gambar
tersebut menjadi gerak. Dua penemuan berikutnya semakin menolong mata manusia.
Phenakistoscope, ditemukan oleh Joseph Plateu (1826), merupakan kepingan kartu
berbentuk lingkaran dengan sekelilinganya di penuhi lubang-lubang dan gambar
berbentuk obyek tertentu. Mata akan melihat gambar tersebut melalui cermin dan
pegas membuatnya berputar sehingga satu serial gambar terlihat secara progresif
menjadi gambar yang bergerak kontinyu. Teknik yang sama di tampilkan pada alat
bernama Zeotrope, ditemukan oleh Pierre Desvignes (1860), berupa selembar
kertas bergambar yang dimasukan pada sebuah tabung.
Kelebihan animasi dibanding dengan bentuk media yang lain
- Kelebihan media animasi adalah penggabungan unsur media lain seperti audio, teks, video, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga penonton dapat mengakomodasinya.
- Animasi menyampaikan pesan yang diinginkan oleh sang penciptanya dengan gambar-gambar yang bergerak, susunan cerita yang hidup dan menarik kepada audience yang dituju, dilengkapi dengan audio yang semakin menghidupkan animasi, membuat audience lebih cepat mengerti dan tertarik dengan adanya penggabungan seluruh unsur tersebut. Dengan animasi, audience akan lebih mengerti dan mengingat apa pesan yang ditujukan kepada mereka.
- Membuat presentasi menjadi lebih hidup dan menarik
Cara animasi menyampaikan pesan
- Ketika sebuah gambar saja dapat menghibur dan menarik perhatian kita, bayangkan jika gambar tersebut juga dapat bergerak, memiliki karakter, sifat dan lain-lain seperti layaknya sesuatu yang hidup. Animasi adalah seni menggambar gerakan. Sesuai dengan definisi animasi secara leksikal, yaitu memberikan kehidupan (" an-I-mate, to give life to.").
- Kekuatan lain dari animasi yang cukup khas adalah, kebebasan untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pencipta karya animasi tersebut (karakter, setting, dan lain-lain) atau menciptakan dan mengatur gerakan sesuai dengan kebutuhan, pendek kata, dalam dunia animasi para animator adalah 'dewa' kecil.
- Kekuatan inilah yang membuat media animasi semakin menjadi kebutuhan pokok dan tidak terpisahkan dalam hampir setiap kegiatan visual entertainment (film) atau komunikasi (sosial, pendidikan, atau komersil).
Perkembangan animasi di Eropa
Perkembangan
animasi di Eropa dimulai dengan pionir animator pertama mereka, Ladislas
Starevitch (1882-1965), yang merupakan anak dari pasangan Polandia. Ladislaf
Starevitch juga dianggap sebagai bapak animasi boneka (puppet animation) dan
kerap disandingkan dengan Winsor McCay yang dianggap sebagai bapak animasi
gambar (drawn animation). Revolusi Oktober di Rusia membuat Starevitch
beremigrasi ke luar negeri dan membuat perkembangan animasi Rusia seakan
terhenti untuk beberapa tahun. Baru pada akhir dekade 1920-an, penguasa Rusia
berhasil diyakinkan untuk memodali studio-studio animasi untuk membuat
film-film (animated clips) untuk kebutuhan propaganda. Kondisi ini berakhir
pada tahun 1956 dengan berakhirnya kepemimpinan Stalin. Pemimpin Rusia
berikutnya, Khrushev membawa perubahan dan pembaharuan dalam politik dan budaya
Uni Soviet. Perubahan ini juga menjadi titik tolak bagi perkembangan animasi
Rusia. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk keluar dari patron
‘éclair’, bisa dikatakan sejak 1960 ke belakang, animasi Rusia meningkat secara
kualitas. Ditandai dengan karya Fjodor Khitruks dalam History of a Crime/Story
of One Crime (1961), yang untuk pertama kalinya sejak era Social Realism,
berangkat dari tema kontemporer. Bercerita tentang isu-isu dalam realitas dunia
modern dengan pendekatan grafis yang inovatif, film ini mengisahkan seorang
laki-laki yang tidak bisa tidur akibat terganggu keributan (suara) yang
dihasilkan lingkungan tetangga, film ini jadi sebuah kritik terhadap masyarakat
Uni Soviet. Era pembaharuan yang dibawa Khushev juga menandai kelahiran kembali
animasi boneka (puppet animation) yang merupakan pionir dalam animasi Rusia.
Animasi boneka yang seakan-akan terhenti perkembangannya semasa kekuasaan
Stalin, kembali dihidupkan dengan dibuka kembali divisi animasi boneka pada
Soyuzmultfilm pada tahun 1953. Dikepalai oleh Boris Stepantsev (The Nutcracker,
Petia and Little Red Riding Hood), divisi ini berusaha untuk menemukan kembali
pengetahuan mengenai animasi boneka yang seakan-akan hilang setelah masa
Alexander Ptushko. Karakter yang kemudian terkenal melalui animasi boneka
adalah Cheburaskha, karakter dari cerita fairy tale yang ditulis oleh Eduard
Uspersky dan dibuat ke dalam versi animasi oleh Soyuzmultfilm. Meskipun dalam
banyak terdapat keterbatasan, generasi animator Rusia tetap mampu menghasilkan
karya-karya bermutu, dengan kerjasama internasional. Seperti karya Alexander
Petrov, The Mermaid (1996) – mendapatkan nominasi Oscar- dan The Old Man and
The Sea (1999) yang mendapatkan Oscar untuk kategori Best Animated Short pada
tahun 2000. Atau karya-karya dari Konstatin Bronzit yang gemar menempatkan
karakter-karakter- nya dalam situasi paling tidak nyaman dan tidak mungkin, dan
penonton akan tertawa melihat bagaimana mereka mengatasi hal-hal tersebut.
Switchcraft (1995) dan At the Ends of Earth (1999) adalah hasil karya
Bronzit,dan hingga kini animasi rusia seperti halnya animasi amerika dan
negara-negara lain turut berkembang dengan pesat.
Perkembangan animasi di Amerika
Animasi
mulai berkembang sejak abad 18 di amerika. Pada saat itu teknik stop motion
animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian gambar
diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan seolah-olah gambar
tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit, membutuhkan waktu, juga biaya yang
banyak. Karenauntuk menciptakan animasi selama satu dektik, kita membutuhkan
sebanyak 12-24 frame gambar diam. J. Stuart Blackton mungkin adalah orang
Amerika pertama yang menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion
animation. Beberapa film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini
adalah The Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi yang
dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya. Ada yang 2
dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur animasi dibuat dan
diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap graphics atau 2D vector
graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi karena menambahkan berbagai efek di
dalamnya seperti efek percahayaan, air dan api, dan sebagainya. Sedangkan tokoh
yang dianggap berjasa dalam perkembangan animasi adalah walt Disney.
Karya-karya yang dihasilkannya seperti Mickey Mouse, Donal Duck,Pinokio,putrid
salju dan lain-lain.Walt Disney juga adalah orang pertama yang membuat film
animasi bersuara yaitu film Mickey Mouse yang diputar perdana di Steamboat
Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt Disney juga
menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and Trees yang diproduksi
Silly Symphonies di tahun 1932. Selanjutnya, animasi di Jepang mengikuti pula
perkembangan animasi di Amerika Serikat seperti dalam hal penambahan suara dan
warna. Dalam perkembangan selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam
pembuatan animasi. Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi
yang canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan cerita
yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille). Hingga saat ini perkembangan
animasi di amerika masih sebagai seni yang minor yang hanya ditujukan bagi
anak-anak.
Perkembangan animasi di Asia
Perkembangan
animasi di Asia terutama di Jepang, animasi mulai berkembang sejak tahun 1913.
Dimana pada waktu itu dilakukan first experiments in animation yang dilakukan
oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro. semua jenis
animasi yang berasal dari jepang disebut anime oleh penduduk non-Jepang.
Berkembangnya industri anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan
industri perfilman Jepang. Industri animasi berawal pada tahun 1915 dengan
animasi sebagai bentuk karya seni komersial setelah era pasca perang dan
memiliki puncak pencapaian pada pemunculan serial tv Astro Boy dari Ozamu
Tezuka pada tahun 1963. Jalan cerita Astro Boy yang menarik dikombinasikan
dengan desain grafis yang minimal tapi efektif menjadi alasan kesuksesannya
yang cukup cepat. Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat,
ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan
cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv
(karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang
panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original
Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an
membawa pengaruhnya ke luar Jepang. Memasuki 1990-an, banyak bermunculan
anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang
dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga
Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal. Secara
kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan
cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi
filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial.
Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime
lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan
cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi
tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi
sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti
tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih
setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya
menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah
karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika
naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau
perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime
adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada
perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya
maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada
hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan
hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia
juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar
jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime
tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang
bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera
yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang
perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya,
terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di
negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya
ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi
populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan
selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi
memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi
bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action
dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di
jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya
populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang
menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen
pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama
Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5
menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun
1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan
animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu
kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil
karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company
Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].
Perkembangan animasi di Indonesia
Di
Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena sulitnya
ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia.Alasan lain adalah kurangnya
pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran mereka sebagai animator.
Selain itu masalah kemampuan bahasa juga mempengaruhi perkembangan animasi
tersebut,yang mana di Indonesia sendiri penguasaan akan bahasa asing khususnya
bahasa inggris sangat terbatas sehingga kebanyakan animation house mancanegara
kurang berminat mendirikan studi animasinya di Indonesia, namun disamping itu
semua di Indonesia patut berbangga karena wayang kulit merupakan salah satu
bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan komputer
ditemukan pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen animasi seperti
layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music. pada perkembangannya
sekarang ini di Indonesia mulai berkembang lebih baik lagi ditandai dengan
munculnya film-film animasi di Indonesia dengan semakin beragam.
Dilihat dari teknik pembuatannya animasi yang ada saat ini dapat
dikategorikan menjadi 3 :
Stop-motion animation
sering pula disebut claymation karena dalam perkembangannya, jenis animasi ini
sering menggunakan clay (tanah liat) sebagai objek yang digerakkan . Teknik
stop-motion animation merupakan animasi yang dihasilkan dari penggambilan
gambar berupa obyek (boneka atau yang lainnya) yang digerakkan setahap demi
setahap. Dalam pengerjaannya teknik ini memiliki tingkat kesulitan dan memerlukan
kesabaran yang tinggi.
Animasi tradisional adalah
teknik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan tradisional
karena teknik animasi inilah yang digunakan pada saat animasi pertama kali
dikembangkan. Animasi tradisional juga sering disebut cel animation karena
teknik pengerjaannya dilakukan pada celluloid transparent yang sekilas mirip
sekali dengan transparansi OHP yang sering kita gunakan. Pada pembuatan animasi
tradisional, setiap tahap gerakan digambar satu persatu di atas cel.
Sesuai dengan namanya,
animasi ini secara keseluruhan dikerjakan dengan menggunakan komputer. Dari
pembuatan karakter, mengatur gerakkan “pemain” dan kamera, pemberian suara,
serta special effect-nya semuanya di kerjakan dengan komputer.Dengan animasi
komputer, hal-hal yang awalnya tidak mungkin digambarkan dengan animasi menjadi
mungkin dan lebih mudah. Sebagai contoh perjalanan wahana ruang angkasa ke
suatu planet dapat digambarkan secara jelas, atau proses terjadinya tsunami.
Pengkategorian animasi didasarkan pada teknik pembuatannya.
Animasi
Stop-motion dibuat dengan cara memotret objek lalu menggerakkannya sedikit,
dipotret, digerakkan lagi sedikit demi sedikit dan dipotret, begitu seterusnya
hingga terrbentuk kesan bergerak.
Contoh: Wallace &
Gromit, Chicken Run (clay animation)
- Animasi tradisional adalah teknik yang biasa dipakai hingga abad 20. Masing-masing frame pada animasi tradisional berasal dari hasil pemotretan gambaran tangan di atas kertas. Untuk membuat kesan bergerak, tiap-tiap gambar dibuat sedikit berbeda dari gambar yang sebelumnya. Gambar-gambar tersebut lalu dicopy ke lembaran seluloid.
- Animasi komputer dibuat dengan bantuan komputer. Karenanya, proses pembuatan animasi ini menjadi lebih cepat dan mudah.
Contoh: Wraph in ralph, Ice
Age, Soul eater.
Teknologi dua dimensi
Animasi 2
dimensi adalah animasi yang mengkomputerisasi proses animasi tradisional dengan
menggunakan gambaran tangan. Disebut 2 Dimensi karena terdiri dari garis X dan
Y (bidang datar, tidak terdapat ruang di dalamnya), maka dari itu kita hanya
bisa melihat gambar tersebut dari satu sisi saja. Animasi ini yang paling
akrab dengan keseharian kita. Biasa juga disebut dengan film kartun. Kartun
sendiri berasal dari kata Cartoon, yang artinya gambar yang lucu. Memang, film
kartun itu kebanyakan film yang lucu. Contohnya banyak sekali, baik yang di TV
maupun di Bioskop. Misalnya: Looney Tunes, Pink Panther, Tom and Jerry, Scooby
Doo, Doraemon, Mulan, Lion King, Brother Bear, Spirit, dan banyak lagi. Meski
yang populer kebanyakan film Disney, namun bukan Walt Disney sebagai bapak
animasi kartun. Contoh lainnya adalah Felix The Cat, si kucing hitam. Umur si
kucing itu sudah lumayan tua, dia diciptakan oleh Otto Messmer pada tahun 1919.
Namun sayang, karena distribusi yang kurang baik, jadi kita sukar untuk
menemukan film-filmnya. Bandingkan dengan Walt Disney yang sampai sekarang
masih ada misalnya Snow White and The Seven Dwarfs (1937) dan Pinocchio (1940).
Teknologi 3 Dimensi
Perkembangan
teknologi dan komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D semakin berkembang
dan maju pesat. Animasi 3D adalah pengembangan dari animasi 2D. Dengan animasi
3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud
manusia aslinya. Semenjak Toy Story buatan Disney (Pixar Studio), maka
berlomba-lombalah studio film dunia memproduksi film sejenis. Bermunculanlah,
Bugs Life, AntZ, Dinosaurs, Final Fantasy, Toy Story 2, Monster Inc., hingga
Finding Nemo, The Incredible, Shark Tale. Cars, Valian. Kesemuanya itu biasa
juga disebut dengan animasi 3D atau CGI (Computer Generated Imagery).
Sumber :
http://aplessimen.blogspot.com/2012/09/perkembangan-animasi-di-dunia.html
http://slideshare.net/jonoddinding/pengantar-animasi)
http://aplessimen.blogspot.com/2012/09/perkembangan-animasi-di-dunia.html
http://ginafebriani.wordpress.com/2009/09/22/perbedaan-animasi-2d-dan-3d/
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/1934532-kekuatan-animasi/#ixzz2TifB11ol
http://annadoherty.wordpress.com/2012/10/06/history-of-animation-cave-paintings/
0 comments: