Animasi Stop Motion
Animasi Stop Motion
Stop
Motion terdiri dari dua kata yaitu STOP yang berarti berhenti dan MOTION yang
berarti gerakan / bergerak. Teknik ini menggunakan prinsip frame to frame seperti animasi 2
dimensi. Pengerjaannya sama dengan animasi pada umumnya yaitu mengatur frame
per frame gambar. Namun yang membedakan disini adalah cara menghidupkannya /
animatenya. Jadi dapat disimpulkan Stop Motion Animation adalah Tehnik membuat
animasi / Film / movie yang dibuat seolah - olah potongan-potongan gambar
menjadi saling berhubungan satu sama lain nya sehingga membentuk suatu Gerakan
bahkan Cerita.
Cara
Membuat Animasi Stop Motion (Bidang Datar). Dari berbagai jenis karya animasi,
salah satunya adalah cara membuat animasi stop motion. Dilihat dari namanya
Animasi Stop Motion yang berarti Animasi yang dibentuk dari gerakan-gerakan
yang terhenti. Gerakan-gerakan tersebut kemudian direkam menjadi frame-frame
dan dirangkai untuk setiap gerakan-gerakannya sehingga menjadi sebuah animasi.
Yang perlu diperhatikan pada cara pembuatan Animasi Stop Motion bidang datar
adalah posisi kamera (Webcam) dan pencahayaan. Untuk itu Webcam dapat dipasang
pada penyangga yang cukup kuat dan mengarah hampir tegak lurus dengan gambar.
Perubahan gerakan yang semakin sedikit pada setiap pengambilan gambar akan
menghasilkan Gerakan Animasi yang semakin halus. Storyboard akan sangat
membantu untuk menentukan awal dan akhir gerakan sehingga durasi untuk setiap
hasil gerakan animasi yang didapat bisa diperhitungkan dengan tepat sesuai
dengan kecepatan frame yang direncanakan.
Awalnya
teknik ini digunakan oleh Albert E Smith dan J Stuart Blackton untuk
pertunjukan The Humpty Dumpty Circus pada tahun 1898. Ketika animasi mulai
berkembang sekitar abad ke-18 di Amerika, J. Stuart Blackton adalah orang
pertama kali yang mengenalkan teknik ini dalam filmnya berjudul : Fun in a
Bakery Shop yang menggunakan clay. Film ini kemungkinan merupakan film animasi
stop motion yang pertama kali muncul pada tahun 1902. Karena di sisi lain, di
tahun yang sama di Eropa, seorang pionir efek spesial bernama George Melies,
seorang sineas asal Perancis ternyata juga menciptakan film animasi dengan
teknik yang sama, hanya saja film tersebut kurang diekspos. Film yang berjudul
A Trip to the Moon ini berjalan 14 menit jika diproyeksikan pada 16 frame per
detik, yang merupakan standar frame rate pada saat film dibuat.
Selanjutnya
pada tahun 1906, Stuart Blackton kembali membuat film animasi pendek dengan
judul Humourous Phases of Funny Faces, yang dibuat dengan menggunakan media
papan tulis dan kapur tulis. Menggambarkan ekspresi wajah seorang tokoh kartun
pada papan tulis, diambil gambarnya dengan still camera, kemudian dihapus untuk
menggambarkan ekspresi selanjutnya. Pada saat itu, teknik stop motion semakin
banyak disenangi oleh animator Amerika. Lalu teknik tersebut semakin berkembang
hingga pada tahun 1925, Willis OBrien mencoba membuat film tentang dinosaurus
yang terbuat dari clay (plastisin/tanah liat) dengan judul The Lost World dan
disusul dengan karya klasiknya berjudul King Kong pada tahun 1933. Sejak itu,
stop motion animation semakin dikenal dengan sebutan claymation. Kini semakin
banyak aja karya claymation yang sukses di pasaran, seperti Wallace and Gromit
(1989), Chicken Run (2000) oleh Aardman Animations, studio animasi spesialisasi
stop motion yang didirikan Peter Lord dan David Sproxton tahun 1972. Film The
Nightmare before Christmas (1993) oleh Tim Burton dan yang paling gres Corpse
Bride (2005).
Pada
dasarnya cara kerja stop motion cukup sederhana,karena pergerakan dari setiap objek
yang ada menciptakan ilusi gerakan ketika serangkaian frame atau objek
dimainkan sehingga dapat membuat sebuah alur ilusi dan cerita yang berurutan
secara berkesinambungan.
Untuk
Stop motion modern yang biasa menggunakan gambar atau foto ,dibuat dengan potongan-potongan
gambar yang saling berhubungan satu sama lainnya sehingga terbentuk suatu alur
gerakan dan cerita. Secara kasat mata, proses pembuatan stop motion mirip
dengan pembuatan animasi frame by frame. Namun yang membedakannya adalah stop
motion memiliki kecepatan waktu (durasi main) di bawah 0,25 detik per framenya,
sedangkan kecepatan waktu animasi frame by frame di atas 0,25 detik. Maka bila
ada suatu gambar yang kecepatan pergantian framenya di atas 0,25 detik, maka
bisa terbilang animasi frame by frame.
Frame adalah bagian terkecil dari Animasi , Frame bisa
juga disebut gambar / foto yang disusun untuk pembuatan animasi. Dalam
pembuatan Stop Motion , dibutuhkan banyak Frame yang setiap frame-frame
memilikki gambar yang berbeda kemudian disusun dan dirangkai secara berurutan.
Semakin banyak frame yang ada didalam Stop Motion ,
semakin halus pula gerakan objek didalam stop motion. Karena dengan banyaknya
frame , maka gerakan objek akan semakin rinci.
Stop Motion banyak digunakan untuk sarana hiburan ,
terutama film animasi untuk anak-anak. Contoh film animasi yang menggunakan
teknik Stop Motion adalah Shaun the sheep dan Wallace and Gromit. Dalam
pembuatan kedua contoh animasi tersebut dibutuhkan ketelitian dan ketelatenan
dalam menyusun cerita dan menyusun objek sehingga animasi tersebut lebih
menarik untuk disaksikan.
contoh film animasi menggunakan stop motion |
Penggunaan
frame dalam membuat animasi stop motion yaitu dengan beberapa proses, antara lain yaitu
pengambilan gambar satu per satu yang digabungkan dengan teknik frame by
frame dimana hal ini untuk mendukung
pembuatan stopmotion. Setiap foto menceritakan setiap gerakan yang akan
dijalankan oleh obyek dengan proses pemotretan menggunakan green screen dengan
tujuan untuk memudahkan dalam menyatukan background sebenarnya (dihilangan).
Untuk pengambilan gambar live shoot maka diperlukan beberapa property, lokasi
cuaca yang mendukung untuk pencahayaan, serta pengambilan angle sehingga proses stop motion dapat berjalan
dengan baik.
Beberapa
Contoh penggunaan animasi stop motion, antara lain:
·
Wallace and Gromit
·
Chicken Run
·
Nightmare Before Christmas
·
Corpse Bride
·
Shaun the Sheep
Dalam
perkembangannya, stop motion animation sering disebut juga claymation, karena
animasi ini sering menggunakan clay (plastisin/tanah liat) sebagai objek yang
digerakkan. Berdasarkan teknik penggarapannya, selain limited animation, dan
teknik yang paling baru adalah CGI atau Computer Generated Imagery, penggarapan
animasi dengan teknik stop motion sebenarnya tergolong paling kuno dan sangat
sederhana sekali. Tidak diperlukan satu keahlian khusus dalam membuatnya, yang
paling dibutuhkan dalam pengerjaannya teliti dan telaten. Animasi ini bukan
animasi yang bisa dibuat dalam waktu singkat. Namun, semua orang bisa
mencobanya. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah kamera foto atau kamera video
tipe apa pun, tripod atau apapun yang dapat menyanga kamera tepat pada
tempatnya, dan yang paling penting adalah objeknya. Cukup dengan menggunakan
tangan sendiri, kita pindahkan posisi objek berupa boneka, model, atau gambar
secara perlahan-lahan. Dan setiap pergerakan itu direkam dengan kamera foto
ataupun kamera video. Ketika hasil rekaman itu kita susun berurutan, maka yang
tercipta adalah kesan seolah-olah objek bergerak dan hidup.
Sejak
diperkenalkannya teknik baru, CGI atau Computer Generated Imagery di dunia
animasi, tak lantas membuat stop motion dijauhi dari peminatnya. Malahan stop
motion kini, semakin berjaya dengan kemudahan teknologi digital dan CGI. Film
Corpse Bride yang digarap oleh Tim Burton misalnya. Film inilah yang pertama
kali menggunakan teknologi full digital, peralatan yang dipakai kamera digital
SLR still photography untuk merekam adegannya, dan untuk mengedit gambarnya
menggunakan Apple’s Final Cut Pro. Dulu, teknik stop motion paling dijauhi oleh
animator dunia. Alasannya udah lama, mahal pula. Coba bayangkan, untuk
menciptakan animasi selama satu dektik saja, kita membutuhkan sebanyak 12-24
frame gambar diam. Bagaimana jika film animasi itu berdurasi satu jam
bahkan lebih, bisa kebayangkan ribetnya minta ampun. Yah, ini semua dikarenakan
masih mengandalkan teknologi analog. Baik proses produksi maupun post produksi
seluruhnya menggunakan sistem analog, film seluloid yang mahal harganya, dan
waktu penggarapannya pun jauh lebih lama daripada penggarapan film biasa. Itu
sebabnya, perkembangan film animasi stop motion tidak secepat film animasi
dengan menggunakan teknik lainnya. Baru di tahun 1989, sejak Wallace and Gromit
muncul di layar kaca, stop motion kembali mengepakkan sayapnya di dunia
animasi. Dan dibuktikan kembali oleh Chicken Run di tahun 2000, sampai
sekarang. Bahkan, tak sedikit animator independen akhirnya ikut-ikutan tertarik
dengan teknik ini. Buktinya, Mary and Max berhasil mencuri perhatian, dan
menjadi the opening night pada festival Sundannce Film tahun 2009.
Sumber
:
http://www.ilmugrafis.com/
1 comments:
The best casinos, casinos, bonuses and more - drmcd
Find the best 문경 출장안마 and best casinos, bonuses 김포 출장마사지 and information to 부천 출장샵 start earning and playing. Start earning real money using bonus 제주 출장안마 offers and get 파주 출장안마 more.